TUGAS 7
MACAM – MACAM CETAK :
MACAM – MACAM CETAK :
1.
Cetak
Datar ( Offset )
Cetak
datar adalah teknik cetak dimana BTM (Bagian tidak mencetak) memiliki tinggi
yang sama dengan BM (Bagian Mencetak). Prinsip kerja teknik cetak ini adalah
dimana menggunakan acuan berupa pelat yang sudah terdapat bagian BM dan BTM,
selanjutnya bagian BM akan menarik tinta sedangkan bagian BTM akan menarik air
(tujuan BTM menarik air agar tinta tidak mengenai BTM, karena jika tinta
menyinggung bagian BTM yang terjadi adalah hasil akhir tidak akan menampilkan
image/gambar sesuai dengan pelatnya - Blank (Hitam semua)). Nah tinta yang
sudah mengenai pelat selanjutnya akan ditransfer terlebih dahulu di Blangked
(itulah sebab mengapa teknik cetak offset juga disebut dengan teknik cetak
tidak langsung, karena acuan tidak langsung mengenai permukaan cetak, melainkan
melalui perantara terlebih dahulu, dan hal itu juga yang menyebabkan image/gambar
yang ada di pelat terbaca - tidak terbalik). setelah mengenai blangked,
selanjutnya ditransfer ke permukaan cetak (kertas), pemindahan tinta dari
silinder blangked ke permukaan cetak dibantu olah silinder tekan (immpressi)
bertujuan agar tinta yang dialihkan benar-benar tertransfer dengan baik.
2.
Cetak
Tinggi (Litografi dan Fleksografi/Flexografi)
Cetak
tinggi (Litografi) Pada teknik cetak ini, prinsipnya adalah BM (Bagian
mencetak) lebih tinggi dibanding dengan BTM (Bagian Tidak Mencetak), jadi
dengan mudah bagian yang mencetak mengambil tinta lalu dialihkan ke permukaan
cetak, teknik cetak ini disebut dengan teknik cetak langsung, karena tinta
langsung dialihkan dari bagian mencetak ke permukaan cetak. Hal itu menyebabkan
acuannya tidak terbaca (Terbalik).
Flexografi)
Pada dasarnya flexografi juga memiliki prinsip yang sama dengan litografi,
karena sama-sama menggunakan teknik cetak tinggi, namun perbedaannya terletak
pada bahan acuan yang digunakan dan permukaan benda yang dicetaknya.
Fleksografi menggunakan acuan cetak yang terbuat dari Anilin, sejenis
karet/pelastik, hal ini bertujuan untuk mencapai fleksibelitas cetakan, karena
sejatinya fleksografi adalah teknik cetak yang digunakan untuk mencetak
permukaan yang bisa dikatakan tidak rata, bergelombang, bermotif, dll. teknik
cetak fleksografik biasa digunakan dipabrik-pabrik kemasan, karena bahan-bahan
yang dicetak juga biasanya digunakan pada pabrik-pabrik (contohnya Kardus,
plastik, karet, mika, kaca, dll).
3. Cetak
Saring
Cetak saring adalah salah satu
teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen)
dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra (silk screen). Layar
ini kemudian diberi pola
yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya di kertas hvs atau
kalkir. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil
cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis
dan disinari, maka harus disiram air agar pola terlihat lalu akan terbentuk
bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Proses pengerjaannya adalah dengan
menuangkan tinta
di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar
digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk membuat beberapa warna dalam satu
desain harus menggunakan suatu alat agar presisi. Cetak saring ini sering
disebut Sablon. Biasanya digunakan untuk mencetak gambar di dimensi datar
seperti kain. Teknik sablon sering digunakan di konveksi.
4. Cukil
Kayu ( Xylografi )
Cukil kayu atau xylografi adalah teknik cetak relief
dalam seni grafis, di mana gambar
dipahat pada permukaan papan kayu,
dengan bagian yang akan dicetak tetap sejajar dengan permukaan sementara bagian
yang tak dicetak dicukil atau dipahat dengan tatah/alat cukil. Bagian yang
dicukil dengan pisau atau tatah hasilnya menjadi "putih" (warna
kertas atau bahan lain), bagian yang tidak dicukil tetap sejajar dengan
permukaan aslinya, hasilnya menjadi "hitam" (warna tinta). Seni cukil
kayu disebut juga dengan "xilografi" ("xylography")
tetapi kata ini jarang digunakan dalam bahasa Inggris.
5.
Cetak
Dalam (Rotogravure)
Pada
cetak dalam terdapat perbedaan yang menonjol adalah, acuannya yang berbeda
bentuk dan bahan pembuatan acuannya yang tergolong rumit. pada teknik cetak
ini, prinsip yang digunakan adalah BM (Bagian Mencetak) kedudukannya lebih
rendah ketimbang BTM (Bagian Tidak Mencetak). jadi tinta akan masuk ke dalam
celah-celah acuan, lalu untuk mencegar kelebihan tinta, digunakanlah doctor
blade untuk meratakan bagian yang tidak mencetak agar tidak terdapat tinta.
acuan rotogravure biasanya terbuat dari timah/tembaga, hal itulah yang membuat
teknik cetak rotogravure jarang digunakan, sekalipun digunakan hanya untuk mencetak
cetakan yang tergolong security printing (contohnya uang, cek, materai, dll).
SUMBER :
http://iwowcrew.blogspot.co.id/2013/02/macam-macam-teknik-cetak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar