Jumat, 05 Mei 2017

MACAM-MACAM CETAK


TUGAS 7
MACAM – MACAM CETAK :
1.      Cetak Datar ( Offset )

            Cetak datar adalah teknik cetak dimana BTM (Bagian tidak mencetak) memiliki tinggi yang sama dengan BM (Bagian Mencetak). Prinsip kerja teknik cetak ini adalah dimana menggunakan acuan berupa pelat yang sudah terdapat bagian BM dan BTM, selanjutnya bagian BM akan menarik tinta sedangkan bagian BTM akan menarik air (tujuan BTM menarik air agar tinta tidak mengenai BTM, karena jika tinta menyinggung bagian BTM yang terjadi adalah hasil akhir tidak akan menampilkan image/gambar sesuai dengan pelatnya - Blank (Hitam semua)). Nah tinta yang sudah mengenai pelat selanjutnya akan ditransfer terlebih dahulu di Blangked (itulah sebab mengapa teknik cetak offset juga disebut dengan teknik cetak tidak langsung, karena acuan tidak langsung mengenai permukaan cetak, melainkan melalui perantara terlebih dahulu, dan hal itu juga yang menyebabkan image/gambar yang ada di pelat terbaca - tidak terbalik). setelah mengenai blangked, selanjutnya ditransfer ke permukaan cetak (kertas), pemindahan tinta dari silinder blangked ke permukaan cetak dibantu olah silinder tekan (immpressi) bertujuan agar tinta yang dialihkan benar-benar tertransfer dengan baik.

2.      Cetak Tinggi (Litografi dan Fleksografi/Flexografi)

            Cetak tinggi (Litografi) Pada teknik cetak ini, prinsipnya adalah BM (Bagian mencetak) lebih tinggi dibanding dengan BTM (Bagian Tidak Mencetak), jadi dengan mudah bagian yang mencetak mengambil tinta lalu dialihkan ke permukaan cetak, teknik cetak ini disebut dengan teknik cetak langsung, karena tinta langsung dialihkan dari bagian mencetak ke permukaan cetak. Hal itu menyebabkan acuannya tidak terbaca (Terbalik).
            Flexografi) Pada dasarnya flexografi juga memiliki prinsip yang sama dengan litografi, karena sama-sama menggunakan teknik cetak tinggi, namun perbedaannya terletak pada bahan acuan yang digunakan dan permukaan benda yang dicetaknya. Fleksografi menggunakan acuan cetak yang terbuat dari Anilin, sejenis karet/pelastik, hal ini bertujuan untuk mencapai fleksibelitas cetakan, karena sejatinya fleksografi adalah teknik cetak yang digunakan untuk mencetak permukaan yang bisa dikatakan tidak rata, bergelombang, bermotif, dll. teknik cetak fleksografik biasa digunakan dipabrik-pabrik kemasan, karena bahan-bahan yang dicetak juga biasanya digunakan pada pabrik-pabrik (contohnya Kardus, plastik, karet, mika, kaca, dll).

3.      Cetak Saring                                                              

            Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra (silk screen). Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya di kertas hvs atau kalkir. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, maka harus disiram air agar pola terlihat lalu akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
            Proses pengerjaannya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk membuat beberapa warna dalam satu desain harus menggunakan suatu alat agar presisi. Cetak saring ini sering disebut Sablon. Biasanya digunakan untuk mencetak gambar di dimensi datar seperti kain. Teknik sablon sering digunakan di konveksi.
4.      Cukil Kayu ( Xylografi )
            Cukil kayu atau xylografi adalah teknik cetak relief dalam seni grafis, di mana gambar dipahat pada permukaan papan kayu, dengan bagian yang akan dicetak tetap sejajar dengan permukaan sementara bagian yang tak dicetak dicukil atau dipahat dengan tatah/alat cukil. Bagian yang dicukil dengan pisau atau tatah hasilnya menjadi "putih" (warna kertas atau bahan lain), bagian yang tidak dicukil tetap sejajar dengan permukaan aslinya, hasilnya menjadi "hitam" (warna tinta). Seni cukil kayu disebut juga dengan "xilografi" ("xylography") tetapi kata ini jarang digunakan dalam bahasa Inggris.
5.      Cetak Dalam (Rotogravure)

            Pada cetak dalam terdapat perbedaan yang menonjol adalah, acuannya yang berbeda bentuk dan bahan pembuatan acuannya yang tergolong rumit. pada teknik cetak ini, prinsip yang digunakan adalah BM (Bagian Mencetak) kedudukannya lebih rendah ketimbang BTM (Bagian Tidak Mencetak). jadi tinta akan masuk ke dalam celah-celah acuan, lalu untuk mencegar kelebihan tinta, digunakanlah doctor blade untuk meratakan bagian yang tidak mencetak agar tidak terdapat tinta. acuan rotogravure biasanya terbuat dari timah/tembaga, hal itulah yang membuat teknik cetak rotogravure jarang digunakan, sekalipun digunakan hanya untuk mencetak cetakan yang tergolong security printing (contohnya uang, cek, materai, dll).
SUMBER :
http://iwowcrew.blogspot.co.id/2013/02/macam-macam-teknik-cetak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar